Luangkanlah Waktu untuk Bermuhasabah Diri sebelum Hari Kiamat didatangkan oleh Sang Illahi Robbi
Luangkanlah Waktu untuk
Bermuhasabah Diri sebelum Hari Kiamat didatangkan oleh
Sang Illahi Robbi
(Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Muhasabah adalah salah satu
upaya untuk memperbaiki diri sesuai dengan ajaran agama Islam, Agama yang diwahyukan
oleh Allah swt Sang Illahi Robbi. Usaha untuk memperbaiki atau mengevaluasi diri
tentu sangat diperlukan bagi semua manusia di jagat raya ini. Tanpa
mengevaluasi diri, kita tidak akan pernah menjadi pribadi lebih yang baik dari sebelumnya,tanpa muhasabah diri maka
kita tidak bisa mengoreksi kesalahan dan kekhilafan kita selama ini.
Anjuran untuk bermuhasabah
diri sudah tercantum di dalam Alqur’an sebagai Kitab Suciu mat Islam yang tidak
perlu lagi diragukan kebenarannya. Salah satunya tercantum di dalam Alquran
surat At Taubah ayat 126, Allah swt berfirmant:
اَوَلَا يَرَوْنَ اَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِيْ كُلِّ
عَامٍ مَّرَّةً اَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوْبُوْنَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
"Dan tidakkah
mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua
kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula)
mengambil pelajaran?" (QS At-Taubah: 126)
Anjuran untuk muhasabah
diri juga ada dalam surat Al Haqqah ayat 18:
يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
"Pada hari itu kamu
dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi
(bagi Allah)." (QS. Al-Haqqah: 18)
Berdasarkan ayat di
atas, kita bisa lihat bahwa muhasabah diri merupakan hal penting yang harus
dilakukan. Ada beberapa keutamaan dari bermuhasabah diri yang akan kita
rasakan, diantaranya : Pertama ;Muhasabah Diri akan menjadikan
diri kita menjadi pribadi lebih baik. Kedua : Muhasabah Diri: Mendapatkan
banyak pelajaran dari kesalahan hari-hari yang lalu. Ketiga : Muhasabah Diri
merupakan aktivitas yang disukai oleh banyak orang yang memiliki sifat Rendah
Hati. Keempat : Muhasabah Diri disukai oleh Allah SWT serta menjadi
Kebiasaan Rasulullah SAW dalam keseharian Beliau. Kelima : Dengan banyak
Muhasabah Diri maka akan menghindari diri kita dari sikap sombong. Keenam:
melalui Muhasabah Diri maka ketenangan jiwa dan kedamaian dalam hidup akan kita
rasakan. Ketujuh : .melalui
Muhasabah Diri akan Menyadarkan diri kita bahwa hanya Allah yang Maha Sempurna,
kita hanyalah manusia biasa yang tak punya daya upaya selain pertolongan dari
Allah swt.
Beberapa keutamaan dari
Muhasabah Diri tersebut di atas tentunya bisa kita dapatkan jika kita selalu meluangkan
waktu untuk bermuhasabah diri kepada Allah SWT sebelum Allah datangkan Hari
Kiamat, hari di mana kita sudah tidak bisa lagi punya kesempatan untuk melakukan
amal ibadah demi menambah tabungan pahala kita.
Ingatlah dan sadarilah
bahwa Hari Kiamat itu suatu peristiwa yang pasti. Sudah pasti, setiap diri kita
akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di dunia kepada Allah swt.
Setiap kita punya catatan amal dan akan menerima catatan amal tersebut. Ada
yang menerima dengan tangan kanannya, ada yang menerima dengan tangan kirinya,
ada yang menerima dari belakang punggungnya. Sebagaimana Allah swt telah
berfirman dalam QS. Al-Haqqah: 19:
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ
كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ
“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah:
19)
Allah swt pun berfirman
dalam QS. Al-Haqqah: 25 :
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ
بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan
kepadaku kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah: 25)
Dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha, ia ketika itu mengingat neraka, lantas ia menangis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya saat itu, “Apa yang membuatmu
menangis?” ‘Aisyah menjawab, “Aku mengingat neraka lantas aku menangis. Apakah
kalian akan mengingat keluarga kalian pada hari kiamat?” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, melalui Sabda Beliau :
أَمَّا فِي ثَلاَثَةِ مَوَاطِنَ فَلاَ يَذْكُرُ أَحَدٌ أَحَدًا
عِنْدَ المِيْزَانِ حَتَّى يَعْلَمَ أَيَخِفُّ مِيْزَانُهُ أَوْ يَثْقُلُ وَعِنْدَ
الكِتَابِ حِيْنَ يُقَالُ ( هَآؤُمُ اقْرَؤُوْا كِتَابِيَهْ ) حَتَّى يَعْلَمَ
أَيْنَ يَقَعُ كِتَابُهُ أَفِي يَمِيْنِهِ أَمْ فِي شِمَالِهِ أَمْ مِنْ وَرَاءِ
ظَهْرِهِ وَعِنْدَ الصِّرَاطِ إِذَا وُضِعَ بَيْنَ ظَهْرَي جَهَنَّمَ
“Ada tiga keadaan seseorang
tidak akan mengingat siapa pun (pada hari kiamat)
(1) ketika di sisi mizan
(timbangan), sampai seseorang mengetahui timbangannya ringan ataukah berat;
(2) ketika berada pada
sisi kitab (catatan amal) ketika dikatakan ‘Ambillah, bacalah kitabku (ini)’
sampai ia mengetahui apakah catatannya diambil dari sisi kanan, ataukah sisi
kiri, atau dari belakang punggungnya;
(3) ketika berada di
shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam.” (HR. Abu Daud, no.
4755; Tirmidzi, no. 2235. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Sesungguhnya semua amal
manusia telah dicatat, dan tidak ada yang terlewat sedikit pun dari catatan
Malaikat Allah,hanya saja manusia
sendiri yang sering melupakan catatannya. Sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Mujadilah: 6, Allah swt berfirman :
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا
عَمِلُوا ۚ أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Pada hari
ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka
apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan
itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala
sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah: 6)
Semoga informasi sederhana
ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dan janganlah lupa meluangkan waktu kita
beberapa saat untuk bermuhasabah diri dan bersikap rendah hati dimanapun kita
berada dan profesi apa pun yang kita jalani. Ingatlah, dengan Muhasabah Diri
kita akan rasakan Kedamaian di Hati. Manfaatkan sisa hidup kita untuk
memperbanyak amal ibadah sebelum Allah swt datangkan Hari Kiamat, hari yang
tidak ada lagi kesempatan kita untuk melakukan amal ibadah.
Posting Komentar untuk "Luangkanlah Waktu untuk Bermuhasabah Diri sebelum Hari Kiamat didatangkan oleh Sang Illahi Robbi"