Mari Bermuhasabah melalui ayat 9 QS.As-Sajdah
Mari
Bermuhasabah melalui ayat 9
QS.As-Sajdah
(Oleh
: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Ada
testimoni singkat dari pribadi Penulis, tanpa bermaksud uzub, ketika ayat 9
dalam QS.As-Sajdah dilantunkan oleh Qori atau Imam dalam Sholat Subuh pada hari Jumat. Getaran hati begitu
terasa dan aliran air mata mengalir dari pelupuk mata saat ayat 9 dalam
QS.As-Sajdah tersebut dilantunkan. Bunyi ayat 9
QS.As-Sajdah tersebut adalah : ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ
السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
Artinya : Kemudian Dia menyempurnakannya
dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan
pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu
bersyukur.
Qs.As-Sajdah
ini kebetulan merupakan salah satu Surat dalam Alqur’an yang sedang Penulis
lakukan muroja’ah agar lebih melekat dalam ingatan karena surat As-Sajdah ini
salah satu surat pilihan yang sedang Penulis hafalkan. Ada ketertarikan Penulis
dengan terjemahan ayat 9 ini karena seakan-akan Allah swt menyindir diri
Penulis melalui ayat tersebut. Hal inilah yang membuat rasa sedih dan selalu
ingin menangis karena menyadari diri ini yang kurang bersyukur atas karunia dari
Illahi Robbi. Kondisi ini pun senantiasa Penulis alami saat ayat 23 dalam QS.
Al-Mulk (67) :
قُلْ هُوَ
الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ
قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu
dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi)
sedikit sekali kamu bersyukur.”
Hal
yang sama, Penulis rasakan saat menyimak ayat
فَبِاَىِّ
اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
“Nikmat mana lagi yang telah Tuhanmu
berikan yang engkau dustakan ?”
Allah
swt mengulang ayat ini sebanyak 31 kali. Jika kita tidak sedikitpun merasakan
getaran dalam hati maka perlu muhasabah diri, jangan-jangan hati (Qolbu) kita
dalam kondisi sakit (Qolbun Marid)
Kembali
pada kajian QS.As-Sajdahayat 9, akan kita temukan pelajaran yang menarik tentang Surat As-Sajdah Ayat 9 ini. Ada berbagai
pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penjelasan dari
beragam pakar tafsir terhadap kandungan surat As-Sajdah ayat 9, di antaranya :
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama
Saudi Arabia
“Kemudian Allah menyempurnakan penciptaan
manusia dan membaguskannya, serta Dia meniupkan ruh (ciptaan) Nya kepadanya
dengan mengutus malaikat yang meniupkan ruh kepadanya, Dia menciptakan untuk
kalian (wahai manusia) pendengaran dan penglihatan yang dengannya kalian
membedakan suara-suara, warna-warna, dzat-dzat dan orang-orang, dan nikmat akal
yang dengannya kalian membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang berguna
dan yang berbahaya, namun kalian tidak banyak bersyukur kepada Tuhan kalian
atas nikmat-nikmatNya kepada kalian.”
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
“Kemudian Dia menyempurnakan penciptaannya
dan meniupkan kepadanya dari ruh-Nya dengan memerintahkan kepada Malaikat yang
diwakilkan untuk meniupkan ruh, kemudian menjadikan bagi kalian -wahai manusia-
pendengaran yang kalian gunakan mendengar, penglihatan yang kalian gunakan
melihat dan hati yang kalian gunakan berfikir. Sedikit sekali dari kenikmatan
yang diberikan oleh Allah kepada kalian ini yang kalian syukuri.”
Zubdatut
Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris
tafsir Universitas Islam Madinah
ثُمَّ سَوّٰىهُ “Kemudian Dia menyempurnakan….”
Yakni menyempurnakan manusia yang Dia
ciptakan dari tanah, yaitu Adam, kemudian menyerasikan bentuknya dan
menyesuaikan anggota tubuhnya.
وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ ( dan meniupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Nya)
Allah menisbatkan ruh ini kepada diri-Nya
sebagai bentuk pemuliaan bagi ruh ini.
وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ ( dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati)
Sebagai penyempurna kenikmatan bagi kalian
dan pelengkap penciptaan kalian, sehingga terkumpul bagi kalian berbagai
kenikmatan, sehingga kalian dapat mendengar, melihat, berfikir, dan memahami.
قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ (tetapi, kamu sedikit sekali bersyukur)
Ini adalah penjelasan tentang keingkaran
mereka terhadap kenikmatan Allah, dan keengganan mereka untuk mensyukurinya
kecuali pada beberapa kesempatan saja.
Tafsir
Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
“Kemudian Allah menyusun dan menguatkannya
sehingga menjadi manusia yang sempurna, dan meniupkan ruh kepadanya. Allah
meniupkan ruh itu sebagai pemuliaan. Allah juga menciptakan pendengaran dan
penglihatan,serta hati agar manusia bisa mendengar, melihat dan berfikir. Namun
kalian hanya sedikit sekali dalam menyukuri berbagai nikmat Allah itu”
Tafsir
Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr.
Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kemudian Dia menyempurnakannya}
menyempurnakan penciptaan manusia menjadi utuh {dan meniupkan ke dalamnya ruh
(ciptaan)Nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untuk
kalian. Sedikit sekali kalian bersyukur
Tafsir
as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
“Kemudian Dia menyempurnakannya,” dengan
dagingnya, anggota-anggota tubuhnya, otot-ototnya, pembuluh-pembuluh darahnya,
memperindah ciptaannya, dan menempatkan setiap anggota badan darinya pada
tempat yang tidak layak untuk selain itu, “dan meniupkan ke dalamnya dari
ruhNYa” dengan cara mengutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan ruh padanya,
maka dia pun menjadi hewan (Makhluk hidup) dengan izin Allah, setelah
sebelumnya merupakan benda mati, “dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan,” maksudnya, Dia terus menganugerahkan kepada kalian berbagai hal
yang berguna sedikit demi sedikit hingga menganugerahkan kalian pendengaran dan
penglihatan, “dan hati, tetapi kamu sedikit sekali bersyukur” kepada yang telah
menciptakan kalian dan memberi rupa kepada kalian.
An-Nafahat
Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Sajdah ayat 9: 7-9. Allah
mengabarkan, bahwa Dia menetapkan penciptaan bagi makhluk seluruhnya, Allah
juga mengabarkan bahwa Dialah yang mengawali penciptaan manusia, dengan
menciptakan bapak kita yaitu Adam dari tanah. Kemudian Allah jadikan
keberlangsungan para keturuan Adam itu dengan air yang lemah yang hina.
Kemudian Allah sempurnakan ciptaannya dengan sebaik-baik bentuk, kemudian
ditiupkan ruh, dan Allah jadikan bagi kalian nikmat penglihatan dan pendengaran
untuk membedakan di antara suara-suara dan mengelan perseorangan dan melihat
warna. Dan nikmat akal untuk membedakan antara kebaikan dan keburukan, dan
beriringan dengan kenikmatan ini, maka sedikit manusiayang bersyukur atas
nikmat pemberian-Nya.
Hidayatul
Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan menjadikannya segumpal darah, lalu
menjadi segumpal daging, lalu Dia meniupkan ruh ke dalamnya. Yaitu dengan
mengirimkan seorang malaikat, lalu meniupkan ruh ke dalamnya yang sebelumnya
sebagai benda mati, sehingga dengan izin Allah, jadilah ia makhluk hidup. Dia
senantiasa memberikan kepadamu berbagai manfaat dengan proses, sehingga Dia
memberikan pendengaran, penglihatan dan hatiKepada Allah yang telah menciptakan
kamu dan membentukmu.
Tafsir
Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Sajdah Ayat 9
Setelah menciptakan adam dari tanah,
kemudian dia menyempurnakan ciptaan-Nya secara fisik dan setelah itu meniupkan
roh ciptaan-Nya ke dalam tubuh-Nya dan jadilah ia ciptaan Allah yang terbaik.
Dia juga melengkapi ciptaannya dengan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan
hati atau akal bagimu supaya kamu dapat mendengar nasihat agama, melihat tanda
kebesaran Allah, dan merenungkan ciptaan-Nya, yang dengan itu semua kamu
beriman dan mengesakan-Nya. Namun, sedikit sekali di antara kamu yang mau
bersyukur. Allah mampu menciptakan manusia dari tidak ada dan mampu pula
membangkitkannya kembali. Namun, orang kafir tetap pada pendiriannya dalam
mengingkari hari kebangkitan. Dan dengan nada mengejek mereka berkata, 'apakah
apabila kami telah mati, hancur, dan lenyap di dalam tanah, kami akan
dibangkitkan kembali dan berada dalam ciptaan yang baru, lalu kami dimintai
pertanggungjawaban atas perbuatan kami' jika demikian, alangkah rugi kami. '
mereka tidak mampu memahami keniscayaan hari kebangkitan karena menggunakan
tolok ukur kekuatan manusia, bukan kemahakuasaan Allah yang telah menciptakan
mereka dari tidak ada. Tidak hanya mengingkari kuasa-Nya, bahkan mereka pun mengingkari
hari pertemuan mereka dengan tuhannya untuk menjalani hisab dan menerima
balasan.
Demikian beragam tafsir dari kalangan
mufassir terkait kandungan dan arti surat As-Sajdah ayat ), semoga dapat bermanfaat
dan bermaslahat untuk kita semua.
Posting Komentar untuk "Mari Bermuhasabah melalui ayat 9 QS.As-Sajdah"