Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mari Tumbuhkan keikhlasan Dalam Beramal Hingga Datangnya Ajal

 

IKHLAS BERAMAL

Mari Tumbuhkan keikhlasan Dalam Beramal Hingga Datangnya Ajal

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Abdul Muhsin Al Qasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi) memberikan penjelasan tentang beberapa faktor yang dapat mendorong seseorang dapat berlaku ikhlas dalam beramal, berikut di antaranya:

Pertama:  Selalu Memanjatkan oa (Bermunajat Kepada Allah swt)

Janganlah kita merasa Lelah dalam berdoa kepada Allah swt. Selalu memohon perlindungan kepada Allah Ta'ala karena Dialah yang membolak-balikkan hati manusia. Zat yang ditangan-Nya-lah hidayah berada, tampakkanlah hajat dan kefakiran kepada-Nya. Mintalah selalu kepada-Nya agar Dia memberikan keikhlasan kepadamu. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu selalu memanjatkan doa ini;

اللهم اجعل عملي كلها صالحا, واجعله لوجهك خالصا, و لا تجعل لأحد فيه شيئا   

“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang shalih, Ikhlas karena mengharap Wajah-Mu, dan janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk siapapun.”

Kedua : Rahasiakan atau Sembunyikan Amal

Bisyr ibnul Harits mengatakan, “Janganlah engkau beramal untuk diingat. Sembunyikanlah kebaikan sebagaimana engkau menyembunyikan keburukan." Dengan demikian, amal yang tersembunyi, dengan syarat memang amal tersebut patut disembunyikan, lebih utama dan menjadi prioritas akan diterima di sisi-Nya dan hal tersebut merupakan indikasi kuat bahwa amal tersebut dikerjakan dengan ikhlas.

Ketiga : Lihatlah amal orang-orang Shaleh yang menjadi Panutan.

 Jadikanlah amal dari para nabi dan orang-orang shaleh terdahulu sebagai panutan kita. Sebagaimana Allah SWT telah  berfirman dalam QS Al An’am: 90,

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَالَمِينَ

“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)". Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.

Keempat : Memandang Rendah Kuantitas dan Kualitas Amal

Harus kita akui bahwa penyakit yang sering melanda diri kita adalah merasa   bangga (puas diri) dengan amal yang telah kita lakukan atau kerjakan. Setiap orang yang memandang dirinya sendiri dengan pandangan rasa puas atau bangga, maka hal itu akan membinasakannya. Setiap orang yang sombong (ujub) akan amal yang telah dikerjakannya, maka keikhlasan sangat sedikit menyertai amalannya, atau bahkan tidak ada sama sekali keikhlasan dalam amalnya, dan bisa jadi amal shalih yang telah dikerjakan tidak bernilai pahala.

Sa’id bin Jubair mengatakan, “Seorang bisa masuk surga berkat dosanya dan seorang bisa masuk neraka berkat kebaikannya. Maka ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Sa’id menjawab, “Pria tadi mengerjakan kemaksiatan namun dirinya senantiasa takut akan siksa Allah atas dosa yang telah dikerjakannya, sehingga tatkala bertemu Allah, Dia mengampuninya dikarenakan rasa takutnya kepada Allah. Pria yang lain mengerjakan suatu kebaikan, namun dia senantiasa ujub (bangga) dengan amalnya tersebut, sehingga tatkala bertemu Allah, dia pun dimasukkan ke dalam neraka Allah.

Sebagaimana Furman Allah swt dalam QS. Az-Zumar Ayat 53-55 :

 قُلۡ يٰعِبَادِىَ الَّذِيۡنَ اَسۡرَفُوۡا عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوۡا مِنۡ رَّحۡمَةِ اللّٰهِ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَغۡفِرُ الذُّنُوۡبَ جَمِيۡعًا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُ (٥٣) وَاَنِيۡبُوۡۤا اِلٰى رَبِّكُمۡ وَاَسۡلِمُوۡا لَهٗ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنۡصَرُوۡنَ (٥٤) وَاتَّبِعُوۡۤا اَحۡسَنَ مَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكُمۡ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ بَغۡتَةً وَّاَنۡتُمۡ لَا تَشۡعُرُوۡنَۙ  

“Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya”, (QS. Az-Zumar Ayat 53-55)

Posting Komentar untuk "Mari Tumbuhkan keikhlasan Dalam Beramal Hingga Datangnya Ajal"