Tadabbur Ayat 30 QS.Al-Furqon dan Pandangan dari Para Ahli Tafsir Al-Qur’an
Tadabbur Ayat
30 QS.Al-Furqon dan Pandangan dari Para Ahli Tafsir Al-Qur’an
(Oleh:
Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Pada postingan Artikel Islami kali ini,
Penulis ingin memfokuskan Tadabur ayat 30 QS.Al.Furqon dan pandangan para ahli
Tafsir Al-Qur’an mengenai isi atau kandungan dalam ayat tersebut. Langkah pertama, mari
kita simak redaksi ayat 30 dalam QS. Al Furqaan (Pembeda) :
وَ قَالَ الرَّسُوۡلُ یٰرَبِّ اِنَّ قَوۡمِی اتَّخَذُوۡا
ہٰذَا الۡقُرۡاٰنَ مَہۡجُوۡرًا
Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya
Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini
diabaikan.”
Berikutnya, mari
kita simak dengan seksama pandangan dari para ahli Tafsir mengenai kandungan
ayat 30 dalam QS.Al-Furqon tersebut.
Tafsir QS. Al-Furqaan (25) : 30. Oleh
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Rasulullah mengadu kepada
Allah dengan berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran
ini sesuatu yang tidak perlu dihiraukan. Mereka tidak beriman kepadanya, tidak
memperhatikan janji dan peringatan-nya. Bahkan mereka berpaling darinya dan
menolak mengikuti-nya. Kemudian Allah menyuruh rasul-Nya berlaku sabar dan
tabah menghadapi kaumnya.
Tafsir Al-Jalalin (Jalaluddin al-Mahali dan
Jalaluddin as-Suyuthi)
(Berkatalah
Rasul) Nabi Muhammad, ("Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku) kabilah Quraisy
(menjadikan Alquran ini suatu yang diasingkan") ditinggal begitu saja.
Tafsir Ibnu Katsyir (Ismail bin Umar
Al-Quraisy bin Katsyir)
Allah
Swt. menceritakan tentang nabi-Nya, yaitu Muhammad Saw. Bahwa dia mengatakan:
Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak
diacuhkan. (Al Furqaan:30)
Demikian itu karena orang-orang musyrik tidak mau mendengar Al-Qur'an dengan
penuh ketaatan, tidak mau pula mendengarnya. Makna ayat ini sama dengan apa
yang disebutkan oleh Firman-Nya dalam ayat lain:
Dan orang-orang yang kafir berkata,
"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan
buatlah hiruk-pikuk terhadapnya. (Fussilat: 26), hingga akhir ayat.
Apabila dibacakan Al-Qur'an kepada mereka,
mereka melakukan hiruk-pikuk dan banyak berbicara tentang hal lainnya hingga
orang-orang tidak dapat mendengarkannya. Ini merupakan salah satu sikap yang
menggambarkan ketidakacuhan kepada Al-Qur'an, tidak mau beriman kepada
Al-Qur'an serta tidak membenarkannya, termasuk sikap meninggalkan Al-Qur'an.
Termasuk sikap tidak mengacuhkan Al-Qur'an ialah tidak mau merenungkan dan
memahami maknanya. Termasuk ke dalam pengertian tidak mengacuhkan Al-Qur'an
ialah tidak mengamalkannya dan tidak melaksanakan perintah-perintahnya, serta
tidak meninggalkan larangan-larangannya. Termasuk pula ke dalam pengertian
tidak mengacuhkan Al-Qur'an ialah mengesampingkannya, lalu menuju kepada yang
lainnya, baik berupa syair, pendapat, nyanyian atau main-main, cerita atau pun
metode yang diambil bukan darinya.
Semoga Allah Yang Maha Penganugerah lagi
Mahakuasa atas segala sesuatu menyelamatkan kita dari hal-hal yang membuat-Nya
murka, dan menggerakkan kita kepada hal-hal yang diridai oleh-Nya, seperti menghafal
Al-Qur'an-Nya, memahaminya, dan mengamalkan apa yang dikandungnya di tengah
malam dan siang hari, sesuai dengan cara yang disukai dan diridai-Nya.
Sesungguhnya Dia Maha Mulia lagi Maha Pemberi.
Tafsir
Quraish Shihab (Muhammad Quraish Shihab)
Rasulullah mengadukan kesombongan kaumnya
yang dia rasakan kepada Allah dengan mengatakan, "Sesungguhnya mereka
telah meninggalkan al-Qur'ân dan mencampakkannya. Mereka juga makin menjadi
dengan ketaksudian, kesombongan dan permusuhan yang ada pada mereka."
Tafsir
Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Rasul
berkata untuk mengadukan apa yang diperbuat oleh kaumnya, “Wahai Tuhanku,
sesungguhnya kaumku meninggalkan al-Qur’an ini dan mengasingkannya, dengan
terus menerus berpaling darinya, mengabaikan untuk mentadabburi,
mengamalkan,dan menyampaikannya.”
Pada ayat ini terkandung satu ancaman besar
bagi orang yang mengacuhkan al-Qur’an dan tidak mengamalkannya.
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
“Pada
hari itu, Rasul mengeluhkan kondisi kaumnya dengan mengatakan, "Wahai
Rabbku! Sesungguhnya kaumku yang Engkau utus aku kepada mereka, telah
meninggalkan Al-Qur`ān ini dan berpaling darinya."
Tafsir
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh
Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah
Tafsir
ayat 30 : “Rasulullah mengadu kepada Allah: “Ya Tuhanku, kaumku mendustakan
a-Qur’an dan berpaling darinya.”
Tafsir
ayat 31 : “Hai Rasulullah, Kami menciptakan musuh bagimu dari kalangan
orang-orang kafir sebagaimana Kami juga menciptakan musuh dari kalangan
orang-orang kafir bagi setiap nabi sebelummu. Cukup Tuhanmu yang memberi
petunjuk kepada kebenara, dan sebagai penolongmu dalam menghadapi musuh”.
Zubdatut
Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris
tafsir Universitas Islam Madinah
30. اتَّخَذُوا۟ هٰذَا الْقُرْءَانَ مَهْجُورًا (menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak
diacuhkan)
Yakni dicampakkan mereka karena tidak beriman
kepadanya dan tidak menerimanya sedikitpun. Pendapat lain mengatakan maknanya
adalah bahwa mereka menganggap al-Qur’an adalah الهُجر (perkataan yang batil dan buruk).
Li
Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar
bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi
Arabia
Bagaimana jika ditakdirkan bagimu
mendengarkan keluhan ini dari Rasulullah: { يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ
مَهْجُورًا } "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan"?
Maka Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya:
"dan meninggalkan tadabbur ayat-ayatnya dan memahami isinya termasuk
meninggalkan al-Qur'an".
Hendaknya bagi setiap Muslim senantiasa
mengamati ayat yang mulia ini, dan menaruh pandangannya yang begitu dalam
berkali-kali; untuk membukakan bagi dirinya jalan keluar dari jalan yang buntu
ini, dan bencana yang besar ini, yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah
kaum muslimin, yaitu musibah meninggalkan al-Qur'an.
Menjauh dari al-Qur'an benar-benar akan
mengakibatkan kerasnya hati, persis sama dengan kerasnya tanah kering yang lama
tidak tersiram air, sehingga ia tidak dapat dimanfaatkan kecuali hanya sedikit
darinya; sampai-sampai dirinya mengarah kepada syahwat yang terlarang, dan
itulah permulaan ia akan berpaling dari agama ini.
Tafsir
Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Rasulallah
Muhammad SAW berkeluh kesah kepada Tuhannya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya
kaumku menjadikan Al-Qur’an terabaikan dan terlantar”
Tafsir
Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr.
Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Rasul
berkata,“Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini
(sebagai) sesuatu yang diabaikan”} yang diabaikan, dan
ditinggalkan
Tafsir
as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
“Berkatalah Rasul,” seraya menyeru kepada
Rabbnya, mengadukan sikap kaumnya yang berpaling dari ajaran yang dibawanya
serta sedih atas sikap yang mereka perlihatkan itu, “ya Rabbku, sesungguhnya
kaumku,” yang kepada mereka Engkau mengutusku untuk memberi petunjuk dan
menyampaikan , “telah menjadikan al-qur’an ini sesuatu yang diabaikan,”
maksudnya, mereka telah berpaling darinya, mengabaikan dan meninggalkannya,
padahal yang menjadi kewajiban mereka adalah patuh kepada hukumnya dan menerima
aturan-ataurannya serta mengikutinya.
Berdasarkan hasil Tadabur Qur’an ayat 30
QS.Al-Furqon dan pandangan dari para ahli Tafsir di atas, maka satu hal terpenting
yang harus kita jadikan bahan pelajaran dan muhasabah diri adalah mengupayakn
agar diri kita tidak tergolong kepada umat Rasulullah SAW yang tidak acuh, mengabaikan
dan meninggalkan, menelantarkan, berpaling dan mendustakan ayat-ayat yang
terdapat dalam Kitab Suci Alqur’an. Jika hal itu dapat kita lakukan maka kita
tidak akan tergolong ke dalam kelompok, umat atau kaum yang مَهْجُورا terhadap Ayat-ayat Alqur’an.
Posting Komentar untuk "Tadabbur Ayat 30 QS.Al-Furqon dan Pandangan dari Para Ahli Tafsir Al-Qur’an"