Pola Pendidikan Anak dalam Perspektif Alqur’an
Pola Pendidikan Anak dalam Perspektif
Alqur’an
(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Kehadiran
seorang anak dalam sebuah rumah tangga tentunya
menjadi dambaan bagi setiap orang tua. Seorang Anak sangat diharapkan akan
menjadi generasi penerus keturunan dari orang tuanya. Oleh karena itu, peran
dan tanggung jawab orang tua sangatlah besar dalam upaya memupuk kualitas iman
dan taqwa anak kita sebagai modal dasar untuk masa depan anak-anak kita di saat
mereka beranjak dewasa.
Rasulullah
SAW dalam sebuah riwayat pernah bersabda :
كُلُّ مَوْلُوْدٍ
يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، حَتَّى يُعْرِبَ عَنْهُ لِسَانُهُ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ
أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap
anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara). Kedua
orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan
ath-Thabarani)
Hadits
ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan itu laksana
sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak mempunyai dosa dan kesalahan
serta keburukan yang membuat kertas itu menjadi hitam. Namun, karena cara
mendidik orang tuanya, sehingga karakter anak bisa berperangai baik, berbakti
kepada orang tua dan taat dalam beribadah kepada Allah swt. Akan tetapi ada
juga anak yang berperangai buruk, berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya, dan tidak taat
dalam menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
Dalam
kitab Tarbiyah al-Awlad fi Al-Islam, karya Abdullah
Nashih Ulwan, menerangkan bahwa dalam Alquran atau hadis Nabi Muhammad
SAW, telah menjelaskan tentang tata cara mendidik anak.
Di
antaranya adalah harus taat dan patuh kepada kedua orang tuanya, tidak
menyekutukan Allah, tidak membantah perintah-Nya, tidak berbohong, dan
sebagainya.
Dalam QS.
At Taubah (Pengampunan) – surah 9 ayat 23, Allah swt berfirman:
یٰۤاَیُّہَا
الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوۡۤا اٰبَآءَکُمۡ وَ اِخۡوَانَکُمۡ اَوۡلِیَآءَ
اِنِ اسۡتَحَبُّوا الۡکُفۡرَ عَلَی الۡاِیۡمَانِ ؕ وَ مَنۡ یَّتَوَلَّہُمۡ مِّنۡکُمۡ
فَاُولٰٓئِکَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka
lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa di antara kamu yang
menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim”
Selanjutnya, Allah swt pun berfirman dalam
Quran Surat Al Isra ayat 23 :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ
أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ
عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
Dalam QS. Al Isra ayat 24 nya, Allah swt
berfirman :
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Dalam QS.
Al Ankabut ayat 8, Allah swt berfirman :
وَ وَصَّیۡنَا
الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَیۡہِ حُسۡنًا ؕ وَ اِنۡ جَاہَدٰکَ لِتُشۡرِکَ بِیۡ مَا لَیۡسَ
لَکَ بِہٖ عِلۡمٌ فَلَا تُطِعۡہُمَا ؕ اِلَیَّ مَرۡجِعُکُمۡ فَاُنَبِّئُکُمۡ بِمَا
کُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar
(berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang
itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya.
Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan”
Berikut
ini kita simak bagaimana Lukman menerapkan pola Pendidikan untuk anak-anaknya,
sebagaimana Firman Allah swt dalam QS. Luqman (Keluarga Luqman) – surah 31 ayat
15
وَ اِنۡ جَاہَدٰکَ عَلٰۤی اَنۡ تُشۡرِکَ بِیۡ مَا لَیۡسَ لَکَ بِہٖ عِلۡمٌ ۙ فَلَا
تُطِعۡہُمَا وَ صَاحِبۡہُمَا فِی الدُّنۡیَا مَعۡرُوۡفًا ۫ وَّ اتَّبِعۡ سَبِیۡلَ مَنۡ
اَنَابَ اِلَیَّ ۚ ثُمَّ اِلَیَّ مَرۡجِعُکُمۡ فَاُنَبِّئُکُمۡ بِمَا کُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
“Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau
tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku
beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Ayat-ayat
lainnya dalam Kitab Suci Al-Qur’an yang membahas tentang tata cara mendidik
anak bisa kita temukan juga dalam , QS. 37:102, QS. 2:83, QS.4:36, QS.6:151, QS.12:99,
QS.12:100, QS.17:23, QS.17:24, QS.19:14, QS.19:32, QS.29:8, QS.31:14, dan QS.46:15.
Subhanallah..sungguh
besar perhatian Allah swt dalam hal metode atau cara mendidik anak dalam Islam.
Hanya saja, sebagai keluarga Muslim kita kurang memperhatikan akan hal ini sehingga
cara atau metode mendidik anak masih dipengaruhi ole metode Pendidikan Barat yang
hanya fokus kepada aspek Kognitif dan Psikomotorik sehinga kurang menyentuh
kepada aspek apektif yang berbasis pada Kecerdasan Spiritual atau Spriritual Quotient
(SQ) yang dalam Pendidikan Islam dikenal dengan Pendidikan Iman dan Taqwa
(IMTAQ).
Terkait
dengan Pola Pendidikan Anak, Abdullah Nashih Ulwan, menegaskan prasyarat
pendidikan harus dimulai sejak dini. Ketika anak masih berada dalam kandungan,
seorang ibu harus rajin mengajarkan akhlak yang positif. Selanjutnya, ketika
anak telah dilahirkan ke dunia, langkah awal adalah dengan dilantunkannya
kalimat tauhid (adzan pada telinga kanan dan iqamat di telinga kiri).
Selanjutnya,
orang tua berkewajiban untuk memberikan nama yang baik pada anak, melakukan aqiqah
(pemotongan hewan dan rambut anak), mengkhitankannya, dan menyekolahkannya.
Hal tersebut,
menurut Abdullaj Nashih Ul,wan merupakan manifestasi dari kepedulian orang tua
terhadap anak dalam mendidiknya, yang dimulai sejak dari kandungan, saat
kelahiran, hingga ia mulai beranjak dewasa. Dan, pendidikan pada anak ini harus
dilakukan secara simultan dan berkesinambungan.
Posting Komentar untuk "Pola Pendidikan Anak dalam Perspektif Alqur’an"