Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI YANG BERSIH

 

SAMBUT RAMADHAN

SAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI YANG BERSIH

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan, M.Pd.)

Alhamdulillah, “Tamu Agung Bulan Ramadhan” telah berada di tengah-tengah kita. Mari kita sambut kehadirannya dengan penuh suka cita dan kita ramaikan dengan berbagai aktivitas amal ibadah di dalamnya. Jika kita analogikan, “Tamu Agung” bulan Ramadhan yang telah datang dan berada dalam keluarga kita dengan membawa berbagai bingkisan istimewa (Pahala yang dilipatgandakan), sementara sang tuan rumah tampak tidak memperdulikan kehadiran Sang Tamu Agung “Ramadhan”, semua anggota keluarga di rumah tersebut asyik dengan kesibukan duniawinya masing-masing, ada yang asyik main game, membuka Hp dan membaca facebook/ WA , asyik nonton TV dengan tayangan hiburan dan aktivitas duniawi lainnya maka  Sang Tamu Agung “Ramadhan” pasti akan langsung pamit kembali dari keluarga yang tampaknya tidak perduli dengan kehadiran Tamu Agung bulan Ramadhan.  Sungguh akan sangat disayangkan jika kehadiran Sang Tamu Agung Bulan Ramadhan disia-siakan.

Sesunguhnya hadirnya Ramadhan merupakan momentum yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, untuk memperbanyak investasi pahala, membersihkan dosa-dosa mereka yang boleh jadi sudah berkarat selama sebelas bulan sebelumnya dengan memohon ampunan atau bertaubat kepada Allah SWT.

Melalui momentum Puasa Ramadhan dan menghidupkan malam-malamnya, maka Allah SWT telah memberikan kesempatan kepada kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beriman, dengan beberapa faedah yang dapat kita peroleh, di antaranya:

Pertama: Momentum Ramadhan merupakan kesempatan berharga untuk mensucikan dosa-dosa kita di masa lalu. Sebagaimana Rasulullah saw telah menegaskan melalui sabdanya:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no. 2014).
Kedua:  bulan Ramadhan adalah awal diturunkannya Kitab Suci al-Qur’an.  Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)

Sesungguhnya, Al-Qur’an diturunkan sebagai hidayah atau petunjuk bagi manusia, agar mampu menjaga fitrah kemanusiaannya dan dapat memanusiakan dirinya sendiri dan orang lain. Fitrah manusia adalah hanyalah Allah SWT Zat Yang patut disembah, Zat tempat menggantungkan pengharapan, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, manusia yang menjaga fitrahnya, dia akan senantiasa rendah hati, tawadhu’, dan menjauhkan diri dari sifat sombong, takabur, riya dan sum’ah. Orang yang selalu menjaga fitrahnya, akan selalu berusaha untuk bersikap Tawadhu, Qona’ah, bertutur kata dengan lembut, dan berakhlaqul qarimah dan menjadi hamba yang senantiasa bersyukur atas berbagai karunia dari Allah SWT.

Ketiga: Ramadhan merupakan sebuah madrasyah tarbiyah yang akan melahirkan seorang muslim sejati baik lahiriah maupun batiniah. Sebagaimana firman Allah di dalam surah Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,".

Puasa Ramdhan menjadi wasilah Tarbiyah yang akan mendidik kita menjadi manusia yang memiliki jiwa sosial (Kesalehan Sosial) dengan dasar kesalehan individual yang kokoh. Tempaan Puasa Ramadhan akan menumbuhkan kepekaan dalam diri kita karena setelah diri kita merasakan lapar dan haus yang hanya bersifat sementara sementara begitu banyak saudara-saudara kita yang boleh jadi masih merasakan lapar dan haus yang berkepanjangan karena tidak mempunyai kemampuan ekenomi atau hidup berada di bawah garis kemiskinan.

Oleh karena itu, Rasulullah saw menganjurkan agar kita memberi Ta’jil, baik melalui infaq atau Shodaqoh, agar kita mampu membahagiaan saudara-saudara kita yang juga ikut berpuasa.

Sungguh Islam diturunkan untuk merealisasikan kasih sayang Allah di muka bumi ini (rahmatan lil ‘alamin). Rasulullah SAW pun telah memberikan suri teladan dan tuntunan, bahwa dalam kehidupan bermasyarakat harus mengedepankan sifat tenggang rasa kepada sesama.

Semoga momentum bulan Ramadhan tahun 1444 H ini mampu menjadi perisai buat diri kita, dan menjadi wasilah untuk membersihkan dan mensucikan diri kita sehingga kita akan kembali kepada fitrah atau kesucian.

Ahlan wa sahlan ya Ramadhan Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan dan semoga saja pada akhir Ramdhan nanti kita menjadi Insan yang Taqwa. Aamiin yaa Allah Yaa Mujiibassaa’iliin…

Posting Komentar untuk "SAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI YANG BERSIH"