Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RAMADHAN BULAN PENSUCIAN LAHIR DAN BATIN

 

RAMADHAN BULAN PENSUCIAN

RAMADHAN BULAN PENSUCIAN

LAHIR DAN BATIN

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Sesungguhnya Ibadah puasa Ramadhan yang disyariatkan Islam adalah puasa secara lahir dan batin. ‘Puasa lahir’ dilakukan dijalankan dengan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami-istri (jima’) di siang hari. Sedangkan ‘puasa batin’ dilakukan dengan menahan diri dari hal-hal yang merusak pahala ibadah puasa, seperti berkata dusta, iri,dengki, hasad, memfitnah dan perbuatan tercela lainnya.

Jika ibadah puasa Ramadhan yang kita lakukan hanya sebatas berpuasa lahir, maka kita khawatir akan menjadi orang yang merugi. Sebagaimana sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

“Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja.” (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720).

Begitu pula dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad SAW, bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَ العَمَلَ بِهِ وَ الجَهْلِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَن يَدَعَ طَعامَه وشرابَه

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, mengamalkannya dan bersikap bodoh, maka Allah tidak butuh terhadap sikapnya meninggalkan makan dan minumnya (puasanya)” (HR. Bukhari dan Abu Daud; lafazh hadits ini milik Abu Daud)

Oleh karena itu, pada momentum puasa Ramadhan ini kita juga harus ‘berpuasa batin’, yakni mendidik dan melatih (Mentarbiyyah) diri untuk memerangi dan menundukkan jiwa dari nafsu duniawi agar taat secara totalitas kepada Allah SWT. Sebagiaman pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

المُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللهِ

“Mujahid adalah orang yang melawan dirinya dalam rangka menta’ati Allah”(HR Ahmad)

Momentum Puasa Ramadhan juga menjadi ajang Pendidikan dan pelatihan qalbu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Dan ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut seluruhnya, dan apabila ia rusak maka rusaklah tubuh tersebut seluruhnya. Ketahuilah, ia adalah qalbu” (HR. Bukhari)

Momentum Bulan Ramadhan pun menjadi bulan yang penuh kesempatan untuk kembali pada fitrah diri manusia melalui mensucikan lahir dan batin secara totalitas. Bagaiman caranya ? Berikut ini cara mensucikan lahir dan batin secaa totalitas melalui momentum Ramadhan :

Pertama: Sebelum Ramadhan tiba dan hadir dalam aktivitas kehidupan kita selama sebulan penuh, maka bersihkan lebih dahulu aqidah kita dari unsur kesyirikan yang tidak menomor satukan Allah dalam setiap gerak langkah di sendi sendi kehidupan kita sehari-hari, seperti percaya dengan hal-hal yang mistis/tahayul, meyakini kekuatan yang terdapat dalam benda seperti pada Keris, cincin/jimat atau pepohonan, mengeluh akan ketetapan dari Allah, percaya adanya hari sial, meyakini mitos pada angka 13 dan bentuk kesyirikan lainnya.

Kedua: Sekecil apapun dosa dosa yang pernah kita lakukan segera rontokkan dengan perbanyak istighfar agar jiwa kita menjadi bersih dari syahwat dan hawa nafsu duniawi saat akan memasuki Ramadhan.

Ketiga: Sesungguhnya, Kitab Suci al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia pilihan-Nya, yaitu Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan. Oleh karena itu, hendaknya sering dibuka , dibaca , ditadabburi makna ayat dan pesan Allah yg terkandung didalamnya sertadiamalkan dalam keseharian kita. Jadikanlah al-Qur'an sebagai teman sejati dalam kehidupan sehari hari, dan hindarilah jangan sampai kita tergolong orang yang “Mahjuro” yaitu orang yang acuh tak acuh (Cuek/ mengabaikan) terhadap ayat-ayat yang terdapat di dalam kitab Suci al-Qur’an.

Keempat: Sungguh di malam “Laitul Qadar” itu ibarat tamu Agung yg akan mendatangi kepada orang orang yg siap menyambutnya yaitu orang yang sejak awal Ramadhan qalbunya telah dibersihkan dari kotoran-kotoran hati, seperti karakter buruk telah diganti isinya dengan karakter baik supaya terasa indah dan mudah serta penuh kenikmatan dalam menjalankan ibadah puasanya.

Mari kita jadikan momentum Ramadhan sebagai Bulan Pensucian Lahir dan Batin dalam diri kita. Semoga ibadah Puasa Ramadhan kita pada tahun 1444 Hijriyah ini menjadi Ramadhan Mubarak, dan terucap salam yang sungguh indah Salamun Qaulam Mirrabbir Rahiim [Ucapan Salam Sejahtera Perkataan dari Rabb Yang Maha Penyayang]

Posting Komentar untuk "RAMADHAN BULAN PENSUCIAN LAHIR DAN BATIN"